Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali harus membuat keputusan, baik itu keputusan kecil seperti memilih makanan, maupun keputusan besar seperti memilih karier atau investasi. Namun, tidak semua keputusan yang kita buat didasarkan pada pertimbangan rasional yang objektif. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan kita adalah bias kognitif, salah satunya adalah anchoring bias. Bias ini dapat membuat kita lebih mudah terpengaruh oleh informasi awal yang kita terima, meskipun informasi tersebut tidak relevan atau tidak akurat. Berikut adalah enam bahaya anchoring bias yang perlu kita waspadai dalam mengambil keputusan.
1. Mengabaikan Informasi yang Lebih Relevan
Anchoring bias terjadi ketika kita terlalu terpengaruh oleh informasi pertama yang kita terima atau angka referensi tertentu, yang disebut sebagai “anchor”. Misalnya, dalam berbelanja, jika kita melihat harga sebuah barang dengan diskon besar dari harga awal yang sangat tinggi, kita cenderung berpikir bahwa barang tersebut adalah tawaran yang baik, meskipun harga setelah diskon masih lebih tinggi dibandingkan harga di tempat lain. Bias ini dapat membuat kita mengabaikan informasi yang lebih relevan, seperti kualitas barang atau harga yang lebih wajar di pasar.
2. Keputusan yang Tidak Rasional
Salah satu bahaya utama anchoring bias adalah pengambilan keputusan yang tidak rasional. Ketika seseorang terperangkap oleh anchor yang pertama kali diterima, keputusan yang diambil cenderung didasarkan pada angka atau informasi tersebut, bukan pada evaluasi yang objektif. Misalnya, dalam negosiasi gaji, jika seseorang sudah terpengaruh oleh tawaran awal yang rendah, mereka mungkin menerima tawaran berikutnya yang masih lebih rendah dari yang seharusnya mereka terima, hanya karena mereka sudah terlanjur terikat dengan angka tersebut.
3. Meningkatkan Potensi Keputusan yang Salah
Anchoring bias dapat meningkatkan potensi seseorang untuk membuat keputusan yang salah. Misalnya, dalam dunia investasi, jika seorang investor terpapar pada angka harga saham tertentu yang dianggap sebagai “harga wajar” pada waktu tertentu, mereka mungkin akan cenderung menahan atau membeli saham tersebut tanpa melakukan analisis lebih lanjut. Keputusan ini berisiko, karena informasi yang diterima sebagai anchor bisa saja sudah tidak relevan dengan kondisi pasar yang berubah.
4. Memperburuk Ketidakpastian dan Risiko
Ketika seseorang terjebak dalam anchoring bias, mereka mungkin lebih cenderung membuat keputusan berdasarkan asumsi atau informasi awal yang keliru, tanpa mengevaluasi perubahan atau informasi terbaru. Dalam dunia bisnis atau keuangan, hal ini dapat memperburuk ketidakpastian dan meningkatkan risiko. Misalnya, dalam merencanakan anggaran perusahaan, keputusan yang diambil berdasarkan angka awal yang keliru bisa mempengaruhi proyeksi keuntungan dan kerugian yang tidak realistis.
5. Menghambat Kreativitas dan Inovasi
Anchoring bias dapat membatasi kreativitas dan inovasi dalam pengambilan keputusan. Ketika seseorang terlalu terpaku pada informasi awal yang diterima, mereka mungkin tidak melihat kemungkinan alternatif yang lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan stagnasi dalam pemecahan masalah atau dalam mengembangkan ide-ide baru. Sebagai contoh, dalam proses brainstorming untuk proyek baru, jika anggota tim terlalu fokus pada solusi yang sudah ada (karena sudah menjadi anchor), mereka mungkin melewatkan ide-ide segar yang lebih inovatif.
6. Memperburuk Hubungan Interpersonal
Terpengaruh oleh anchoring bias tidak hanya memengaruhi keputusan pribadi, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan interpersonal, terutama dalam negosiasi atau diskusi. Misalnya, jika seseorang datang ke meja perundingan dengan angka atau asumsi awal yang kaku, mereka mungkin menutup diri terhadap kompromi atau solusi yang lebih adil. Dalam konteks hubungan profesional, ini bisa menyebabkan konflik atau perasaan ketidakadilan, karena satu pihak merasa “terjebak” oleh informasi yang tidak relevan.
Anchoring bias adalah bias kognitif yang dapat memengaruhi cara kita membuat keputusan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks yang lebih besar seperti bisnis, investasi, atau hubungan interpersonal. Bahaya dari bias ini adalah bahwa kita cenderung terpengaruh oleh informasi awal yang kita terima, bahkan jika informasi tersebut tidak relevan atau keliru. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih sadar akan pengaruh anchoring bias dalam proses pengambilan keputusan dan berusaha untuk selalu mengevaluasi informasi secara objektif dan menyeluruh sebelum membuat pilihan. Dengan demikian, kita dapat menghindari keputusan yang buruk dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada pertimbangan yang rasional dan tepat.