Posted in

5 Manfaat Mengajarkan Anak untuk Terbiasa Menatap Mata Lawan Bicara

Menatap mata lawan bicara mungkin terdengar seperti hal kecil, tetapi sesungguhnya merupakan salah satu fondasi penting dalam membentuk karakter dan keterampilan sosial anak. Mengajarkan anak untuk terbiasa melakukan kontak mata saat berbicara atau mendengarkan dapat memberikan banyak manfaat positif dalam jangka panjang, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Berikut lima manfaat utama dari membiasakan anak menatap mata lawan bicara:

1. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Anak yang terbiasa menatap mata saat berbicara cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi. Kontak mata menunjukkan bahwa anak merasa yakin dengan dirinya sendiri dan tidak takut untuk menyampaikan pendapat. Ini sangat penting dalam membentuk pribadi yang berani dan tidak mudah terintimidasi.

2. Melatih Kemampuan Komunikasi

Kontak mata adalah bagian penting dari komunikasi non-verbal. Anak yang memahami pentingnya menatap mata dapat lebih mudah memahami isyarat emosional lawan bicara, seperti marah, senang, atau sedih. Hal ini membantu anak berkomunikasi lebih efektif dan empatik dalam berbagai situasi sosial.

3. Membangun Kesan Positif

Ketika anak mampu menatap mata lawan bicara dengan sopan, ia cenderung meninggalkan kesan yang baik. Hal ini sangat berguna saat anak berinteraksi dengan guru, teman baru, bahkan saat wawancara atau presentasi. Kesan positif ini bisa membuka banyak kesempatan di masa depan.

4. Menumbuhkan Rasa Hormat dan Kepedulian

Dengan menatap mata lawan bicara, anak menunjukkan bahwa ia benar-benar mendengarkan dan menghargai orang yang berbicara. Ini menjadi latihan awal untuk menumbuhkan rasa empati, kepedulian, dan menghargai pendapat orang lain — nilai-nilai penting dalam kehidupan sosial.

5. Mengurangi Kebiasaan Menghindar atau Gugup

Anak yang tidak terbiasa melakukan kontak mata sering terlihat gugup atau tidak nyaman dalam situasi sosial. Dengan membiasakan menatap mata sejak dini, anak akan terbiasa menghadapi situasi yang menantang tanpa merasa terintimidasi, sehingga membantu mengurangi rasa canggung atau malu yang berlebihan.


Kesimpulan

Mengajarkan anak untuk terbiasa menatap mata lawan bicara bukan hanya soal etika, tetapi juga membentuk karakter dan kecerdasan emosional. Latihan kecil ini bisa menjadi bekal besar bagi anak dalam membangun relasi yang sehat dan kuat di berbagai aspek kehidupan. Orang tua dan pendidik sebaiknya mulai membiasakan hal ini sejak dini, dengan memberikan contoh yang konsisten dan penuh kasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *