Fenomena quiet quitting atau “keluar diam-diam” belakangan ini menjadi perbincangan hangat di dunia kerja. Meskipun istilah ini terdengar negatif, sebenarnya ada banyak manfaat dari konsep ini, terutama terkait dengan kesehatan mental pekerja. Quiet quitting bukan berarti berhenti dari pekerjaan secara sepenuhnya, melainkan lebih kepada membatasi diri dari beban pekerjaan yang berlebihan dan menegakkan batasan yang sehat antara kehidupan pribadi dan profesional.

Bagi banyak orang, quiet quitting bisa menjadi solusi yang efektif untuk menjaga keseimbangan hidup dan kesehatan mental. Berikut adalah lima manfaat utama dari quiet quitting yang perlu diketahui.

1. Mengurangi Stres dan Kecemasan

Salah satu manfaat utama dari quiet quitting adalah pengurangan stres. Banyak pekerja merasa tertekan karena tuntutan pekerjaan yang tidak ada habisnya, mulai dari target yang harus dicapai hingga harapan atasan yang kadang tidak realistis. Dengan membatasi komitmen berlebihan di luar jam kerja atau tanggung jawab utama, individu dapat mengurangi kecemasan yang datang dari beban kerja yang tidak proporsional.

Melalui pendekatan ini, seseorang dapat lebih fokus pada kualitas pekerjaan daripada kuantitas, yang pada gilirannya membantu menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

2. Meningkatkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Bagi banyak orang, kehidupan pribadi sering kali menjadi korban dari jam kerja yang panjang atau tuntutan pekerjaan yang konstan. Quiet quitting membantu individu untuk menetapkan batasan yang lebih jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Dengan cara ini, pekerja dapat meluangkan waktu untuk keluarga, teman, hobi, atau bahkan untuk diri sendiri.

Menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi tidak hanya penting untuk kesehatan mental, tetapi juga berkontribusi pada kebahagiaan dan produktivitas jangka panjang. Ketika seseorang memiliki ruang untuk beristirahat dan menikmati kehidupan di luar pekerjaan, mereka akan merasa lebih segar dan termotivasi ketika kembali ke pekerjaan mereka.

3. Meningkatkan Kepuasan Kerja

Banyak pekerja merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka ketika mereka merasa selalu dituntut untuk lebih, meskipun sudah memberikan yang terbaik. Quiet quitting memberikan kesempatan bagi individu untuk lebih selektif dalam mengambil tanggung jawab dan fokus pada tugas-tugas yang benar-benar penting. Ini memungkinkan mereka untuk lebih menikmati pekerjaan tanpa merasa terbebani oleh harapan yang tidak realistis.

Dengan mengurangi stres dan melibatkan diri hanya dalam tugas yang sesuai dengan kapasitas, kepuasan kerja cenderung meningkat karena pekerja merasa lebih dihargai dan diberi ruang untuk berkembang.

4. Memperbaiki Kesehatan Fisik dan Mental

Keberlanjutan kerja yang berlebihan tanpa jeda dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Quiet quitting membantu seseorang untuk menghindari burnout dengan menyeimbangkan waktu antara kerja dan istirahat. Ketika pekerja tidak merasa tertekan untuk bekerja lebih dari yang mereka bisa, mereka cenderung memiliki lebih banyak energi untuk merawat diri sendiri, baik secara fisik maupun mental.

Kesehatan mental yang lebih baik berhubungan langsung dengan produktivitas yang lebih tinggi. Ketika pikiran lebih tenang dan tubuh tidak merasa kelelahan, pekerja dapat lebih fokus dan efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka.

5. Meningkatkan Rasa Otonomi dan Kontrol

Dalam banyak kasus, pekerja merasa tidak memiliki kontrol atas pekerjaan mereka, terjebak dalam rutinitas yang tidak memuaskan atau menjadi bagian dari sistem yang tidak memberi ruang untuk perkembangan pribadi. Quiet quitting memberikan kebebasan untuk mengambil kendali atas bagaimana seseorang menjalani hari-hari mereka di tempat kerja. Ini bisa termasuk menolak tugas yang dirasa tidak sebanding dengan beban atau waktu yang tersedia, atau memutuskan untuk tidak terus bekerja melebihi jam kerja yang ditentukan.

Dengan lebih banyak kontrol atas pekerjaan mereka, individu merasa lebih berdaya dan memiliki rasa otonomi yang dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan secara keseluruhan.


Meskipun konsep quiet quitting sering kali disalahpahami, sebenarnya ini adalah pendekatan yang cerdas untuk menjaga kesejahteraan mental dan fisik dalam dunia kerja yang penuh tekanan. Dengan mengurangi beban yang tidak perlu, meningkatkan keseimbangan hidup, dan memperoleh kontrol lebih atas pekerjaan, individu dapat menikmati manfaat yang signifikan dalam hal kepuasan kerja dan kesehatan mental.

Jika Anda merasa terjebak dalam rutinitas kerja yang tidak sehat, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan apakah quiet quitting bisa menjadi solusi yang tepat bagi Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *