Kebahagiaan menjadi hal yang kerap didambakan oleh setiap orang. Pasalnya, bahagia berkaitan dengan kondisi di mana seseorang merasakan emosi positif, perasaan senang, serta memperoleh kedamaian dalam hidup. Maka, tak heran apabila banyak orang yang berlomba-lomba meraih kebahagiaan bahkan ada yang rela melakukan segala cara.
Banyak orang yang kerap memaknai bahagia dengan cara mengejar kesempurnaan dalam hidup. Mereka cenderung lebih fokus pada sesuatu yang bersifat eksternal yang sejatinya hanya membuat lelah.
Maka, kita perlu membenahi konsep berpikir ke arah yang lebih positif. Bahwa kebahagiaan adalah ketika kita bebas melakukan hal-hal yang diinginkan. Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memaknainya dengan tepat.
1. Bahagia bukan tentang mengejar kesempurnaan dalam hidup
Banyak orang yang keliru dalam memaknai kebahagiaan. Mereka menganggap bahwa bahagia adalah mengejar kesempurnaan. Mereka berkeyakinan bahwa apabila segalanya berjalan dengan sempurna, dan segala hal dapat diperoleh, maka di situlah letak kebahagiaan yang dimaksudkan.
Padahal, kebahagiaan yang sebenarnya bukanlah demikian. Hidup yang mengejar kesempurnaan justru tidak mendatangkan rasa bahagia. Kita hanya perlu berhenti menjadi sempurna, sebab hal itu hanya akan menyiksa diri sendiri.
Mulailah untuk melakukan segala hal yang kita inginkan, tanpa takut salah atau keliru. Maka di situlah letak kebahagiaan yang mungkin selama ini kita dambakan.
2. Bahagia sejatinya datang dari dalam diri, bukan dari sesuatu yang bersifat eksternal
Banyak orang yang kerap berpikir bahwa kebahagiaan adalah tentang uang, jabatan, pernikahan, atau hal yang lainnya. Padahal itu semua hanya berlangsung sementara. Artinya kebahagiaan tidak bersumber dari sesuatu yang sifatnya berada di luar kendali kita.
Maka temukan kebahagiaan itu dari dalam diri. Pasalnya kita sendirilah yang bisa menciptakan kebahagiaan itu. Belajarlah untuk tidak terpaku pada suatu hal dalam memaknai rasa bahagia. Sebab, kebahagiaan itu sangat luas, yakni ketika kita bisa melakukan segala hal yang diinginkan, bukan yang orang lain kehendaki atau yang terpaku pada konstruksi sosial.
3. Bahagia adalah ketika kita tidak terikat dengan pandangan atau pendapat orang lain
Masih banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menjalani hidup sesuai dengan keinginannya. Hal itulah yang kerap membuat seorang merasa sulit bahagia. Pasalnya mereka merasa terikat dengan pendapat orang lain mengenai dirinya dalam setiap langkahnya.
Sehigga sudah saatnya kita membenahi mindset tersebut. Bahwa bahagia adalah ketika kita bisa bebas melakukan hal yang diinginkan. Kebebasan tersebut salah satunya ditandai dengan lepasnya beban ekspektasi yang disematkan orang lain kepada kita. Percayalah, setelah itu kita dapat merasakan kebahagiaan yang lebih bermakna.
4. Bahagia adalah ketika kita mampu melakukan sesuatu yang diyakini
Setiap orang tentu memiliki keyakinan masing-masing yang dijadikan sebagai dasar dalam menentukan pilihan hidup. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang diyakininya. Banyak orang yang sulit menikmati hidup lantaran tidak bisa bebas melakukan hal yang diinginkan. Kondisi demikian kerap dipengaruhi oleh beragam faktor eksternal.
Padahal, kebahagiaan dapat kita jumpai ketika kita berani melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinan. Sikap kita untuk berani menerima segala risiko dari setiap pilihan tersebut yang akan membentuk sebuah kepuasan. Dari hal itulah kebahagiaan bisa tercipta yang bisa memberikan dampak positif untuk jangka panjang.
5. Bahagia merupakan persoalan tanggung jawab masing-masing individu
Sejatinya, kebahagiaan kita tidak bergantung pada orang lain. Bahagia adalah tanggung jawab masing-masing individu untuk menciptakannya. Sehingga, jangan terpaku pada standar kebahagiaan yang dimiliki orang lain. Namun, berusahalah untuk mencari sumber kebahagiaan diri sendiri sebagai bentuk sikap tanggung jawab.
Pada dasarnya, orang lain tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan yang kita alami. Sehingga berhentilah memaksakan diri sendiri untuk mengejar kesempurnaan dengan tujuan bahagia.
Pasalnya, kebahagiaan yang sesungguhnya yakni ketika kita bisa bebas melakukan apapun yang kita inginkan, tanpa takut komentar orang lain, tanpa adanya rasa khawatir, dan tanpa untuk memenuhi ekspektasi dari orang lain.
Maka, sudah saatnya kita menciptakan kebahagiaan dalam hidup dengan versi yang kita inginkan. Pasalnya, definisi kebahagiaan setiap orang adalah beragam. Kita bisa memulai dari langkah sederhana, yakni dengan berusaha mensyukuri pencapaian sederhana dalam hidup. Dengan begitu, kebahagiaan akan terasa lebih mudah untuk didapatkan.