Gaya Hidup Minimalis: Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan

Berapa banyak barang yang sudah kamu beli di marketplace? Berapa banyak item yang masih tersimpan di keranjang belanjamu tapi belum di check out? Kamu baru sadar betapa banyak tumpukan barang-barang yang telah dibeli namun manfaatnya tak terasa sama sekali karena telah memiliki barang yang sama. Kenyataannya kita sebenarnya hanya membutuhkan sedikit barang dan sudah cukup untuk membuat kita hidup.

Di tengah kesibukan dan kompleksitas dunia modern, semakin banyak orang beralih ke gaya hidup minimalis sebagai cara untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan. Gaya hidup minimalis bukan hanya tentang mengurangi barang-barang yang kita miliki. Tetapi juga tentang menyederhanakan hidup, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran.

“Hidup itu sangat sederhana, tapi kita bersikeras membuatnya rumit.” ~ Confucius.

Gaya hidup minimalis adalah filosofi hidup yang mengutamakan kesederhanaan dan pengurangan hal-hal yang tidak perlu. Sebuah konsep gaya hidup yang mengajarkan untuk mencukupkan diri kita dengan apa yang ada. Mengajak untuk fokus pada kualitas daripada kuantitas dalam menggapai kebahagiaan dari pengalaman hidup bukan dari kepemilikan materi.

Seorang dokter terkenal telah menemukan obat terbaik untuk nyeri sendi dan lutut!

Cegah diabetes untuk selamanya! Gula turun menjadi 3,9 dalam sekejap mata!

Cara untuk menghilangkan diabetes telah ditemukan! Makan 1 sendok teh …

Veneer adalah cara termudah untuk mendapatkan senyum yang indah tanpa bayar mahal
Dalam buku Becoming Minimalist karya Joshua Becker, mendefinisikan minimalis adalah bagaimana mendapatkan apa yang membuatmu bahagia dan menghilangkan apa yang tidak membuatmu bahagia. Se-sederhana itu.

Padahal kesenangan memiliki barang baru hanya sesaat saja. Begitu ada keluaran yang lebih baru, maka sudah tidak menarik lagi dan kamu masih harus membayar cicilannya setiap bulan.

Cara Memulai Hidup Minimalis

Mengadopsi gaya hidup minimalis diperlukan niat dan tekat yang kuat. Untuk memulai perjalanan ini akan terasa berat terutama bagi tipe orang yang konsumtif dan tidak tahu harus memulai dari mana. Berikut adalah langkah-langkah untuk memulai gaya hidup minimalis.

1. Kenali dan Bedakan antara Kebutuhan dan Keinginan

Keinginan itu tidak akan pernah ada habisnya. Sifat manusia selalu ingin lebih dan lebih. Kamu harus merubah mindset dulu bahwa akan membeli barang-barang sesuai dengan prioritas dan apa yang dibutuhkan.

Pertimbangkan dengan matang setiap pembelian untuk memastikan bahwa barang tersebut akan digunakan dan diperlukan. Kenali barang-barang apa yang akan mempermudah dan barang yang kehadirannya malah jadi merepotkanmu.

2. Membeli Berdasarkan Kualitas

Pilih barang-barang berkualitas tinggi dan tahan lama untuk jangka waktu lama daripada membeli banyak barang yang murah tetapi kualitas dan bahannya kurang bagus sehingga cepat rusak. Bukan berarti harus membeli barang yang mahal keluaran terbaru dengan fitur yang lengkap. Namun beli dengan spesifikasi sesuai kebutuhan dan kualitas yang terpercaya.

 

3. Decluttering: Membersihkan Barang yang Tidak Perlu

Kegiatan decluttering setidaknya perlu dilakukan setidaknya setiap enam bulan sekali. Di mulai dari area kecil seperti laci atau rak lalu lemari penyimpanan dan mulailah membersihkannya. Pisahkan barang-barang yang masih digunakan dan disukai lalu barang-barang yang tidak lagi diperlukan.

Buku-buku atau majalah lama, baju yang sudah tidak muat, sepatu yang sudah tidak nyaman lagi, make up atau skincare yang sudah kadaluwarsa, perlengkapan dapur yang jarang dipakai, peralatan elektronik yang sudah rusak serta barang-barang yang sudah lama tidak pernah digunakan lagi.

Barang tersebut tidak harus dibuang kecuali jenis yang sudah rusak dan expired. Barang yang masih bagus kondisinya bisa diberikan pada orang lain, di donasikan ke panti asuhan atau panti jompo dan bisa dijual kembali sebagai preloved item.

 

4. Merasa Cukup

Gaya hidup minimalis tidak hanya tentang mengurangi kepemilikan materi dan mengatur ruang hidup dengan lebih baik, tetapi juga mengajarkan untuk tidak hidup berlebihan dan menghargai kecukupan dan kesederhanaan. Lebih sedikit lebih baik tidak perlu berlebihan.

Belajar untuk menghargai dan bersyukur atas apa yang sudah dimiliki. Alih-alih selalu membeli barang-barang baru yang tidak diperlukan sehingga membantu untuk lebih bijak berbelanja.

Tidak tergoda sale atau diskon yang membuat konsumtif dan belanja impulsif. Hal ini membawa ketenangan pikiran dan mengurangi stres yang terkait dengan keinginan yang tidak terpenuhi.

5. Kebahagiaan Bukan Diukur dari Materi.

Salah satu prinsip utama dari gaya hidup minimalis adalah bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari kepemilikan materi, melainkan dari hal-hal yang lebih bermakna dan substansial. Seperti menciptakan kenangan melalui berbagai pengalaman hidup seperti travelling, kegiatan seni dan olahraga, membantu sesama dan mempererat hubungan dengan berkumpul dengan teman dan keluarga.

Veneer adalah cara termudah untuk mendapatkan senyum yang indah tanpa bayar mahal
Pengalaman-pengalaman tersebut cenderung memberikan kebahagiaan yang lebih tahan lama daripada kegembiraan sementara yang datang dari barang-barang yang dibeli.

Memulai gaya hidup minimalis membutuhkan komitmen untuk menyederhanakan hidup, mengurangi barang-barang yang tidak perlu, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Minimalis juga menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari kepemilikan materi, melainkan dari pengalaman, hubungan, kesadaran, kualitas hidup dan merasa cukup.

Gaya hidup minimalis sering kali disalahartikan sebagai hidup dengan serba kekurangan dan keterbatasan. Padahal sebenarnya adalah bagaimana menemukan kecukupan dan kebahagiaan dalam kesederhanaan, tanpa harus mengorbankan kenyamanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *